Fungsi Chipset di Smartphone dan Jenisnya

Posting Komentar
Konten [Tampil]

Di industri mobile, peran prosesor dan pengolah grafis tidak terpisahkan. Hal berbeda jika di dunia PC, prosesor utama atau CPU dan prosesor pengolah grafis atau GPU umumnya hadir terpisah. Meski kemudian teknologi memungkinkan sebuah prosesor PC memiliki pengolah grafis terintegrasi.


CPU dan GPU tersebut umumnya menyatu dalam sebuah motherboard yang didalamnya terdapat apa yang disebut dengan system-on-chip  atau SoC. Namun, istilah SoC kurang begitu populer. sehingga Sebagian besar orang menyebutnya dengan chipset saja

Chipset berfungsi mengatur berbagai tugas komputasi dan menghubungkan berbagai hardware di motherboard.

Di industri mobile, chipset memiliki peranan lebih dari sekadar menghubungkan CPU, GPU, memori dan yang lainnya. Chipset adalah sebuah hardware yang didalamnya terdapat berbagai komponen untuk mengatur pemrosesan data, pemrosesan grafis, pemrosesan kamera (ISP), modem, dll.

Bisa dibilang, chipset adalah sebuah paket lengkap yang jadi "otak" utama dibalik kemampuan sebuah ponsel. Semua fitur yang dihadirkan oleh sebuah ponsel haruslah didukung oleh chipset itu sendiri. Jika sebuah ponsel mendukung resolusi layar 2K tetapi chipset yang dipakai hanya mendukung full HD, jelas hal tersebut tidak dapat dilakukan yang ada malah Bottleneck

di sini kita akan bahas apa fungsi chipset, komponen, arsitekturnya, dll

1. fungsi Chipset  

bisa di baca gambar di atas

2. komponen Chipset


1. CPU

CPU merupakan otak yang mengatur semua komponen yang ada di dalam smartphone. Sama seperti desktop, performa CPU untuk perangkat mobile ditentukan dari jenis arsitektur, kecepatan clock (dalam Hz), dan jumlah core. Bedanya dengan prosesor desktop adalah prosesor pada perangkat mobile harus mempertimbangkan penggunaan daya baterai, panas yang dihasilkan dan banyaknya aplikasi yang berjalan secara bersamaan. Oleh karena itu, para vendor lebih memilih untuk menggunakan arsitektur terbaru dan jumlah core yang tinggi sehingga mampu untuk menghemat daya baterai dan lebih efisien jika digunakan untuk multitasking

2. GPU

Seperti yang kita ketahui, Graphic Processing Unit berfungsi untuk memproses tampilan visual di layar smartphone. Semakin tinggi performa GPU semakin tinggi pula kualitas tampilan visual di layar

Jika kita pengguna yang hanya menggunakan smartphone untuk media sosial dan browsing, kita tak akan bisa membedakan mana Graphic Processing Unit dengan performa tinggi dan mana yang memiliki performa rendah. Lagipula, perbedaan performa antara GPU satu dengan yang lain pada smartphone tidak seberapa signifikan bila dibandingkan GPU pada desktop. Apalagi dengan adanya SoC membuat pengguna tak mempunyai banyak pilihan. Mau tak mau untuk mendapatkan GPU performa tinggi seseorang harus membeli smartphone dengan SoC seri tertinggi

tapi kalau kalian hanya buat sosmed dan aplikasi ringan, gak perlu SoC  yang tinggi2 banget beli aja sesuai dengan kebutuhan

3. ISP

Ini adalah prosesor yang diciptakan khusus untuk mengolah sinyal gambar yang ditangkap oleh kamera. ISP ini sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas gambar dari foto-foto yang kita ambil menggunakan kamera smartphone kita. Produsen SoC biasanya sudah memasukkan komponen ISP ini ke dalam produknya. Akan tetapi, produsen smartphone tidak puas dengan kualitas yang dihasilkan dan memodifikasi chip ISP ini. Google misalnya, mereka mendesain chip ISP sendiri yang disebut Pixel Visual Core untuk smartphone mereka yaitu Pixel 2 dan memang gambar yang dihasilkan menjadi tajam. Walaupun begitu, kita tak perlu menghiraukan spesifikasi dari ISP ini. Kita tinggal melihat hasil review kualitas gambarnya dan memberikan penilaian sendiri

4. DSP

Digital Signal Processor adalah komponen yang mengubah sinyal analog menjadi digital. 

Seperti yang kita ketahui bahwa smartphone yang kita pegang memiliki banyak sensor seperti sensor cahaya, jarak, suhu, microphone, gyroscope, dan bahkan kamera pun termasuk kategori sensor yang menangkap sinyal analog. 

Tugas dari DSP ini adalah mengubah semua sinyal tersebut menjadi data digital secara terus menerus tanpa terputus jika dibutuhkan dan sebaliknya yaitu mengubah sinyal digital (untuk video dan audio) ke analog sehingga bisa ditangkap oleh indera manusia. 

Tugas ini sebenarnya bisa dilakukan oleh jenis chipset yang lain. Para vendor chipset kemudian memisahkan fungsi ini karena jauh lebih efisien dalam pemakaian daya baterai.

5. NPU

NPU merupakan rangkaian pemroses khusus untuk mempercepat kemampuan sistem kecerdasan buatan dari sebuah sistem komputasi. Komponen ini biasanya membawa semua logika kontrol atau aritmatika penting untuk mengeksekusi algoritma dari machine learning.

Dengan penambahan NPU dalam chipset, sebuah handphone akan mampu memroses berbagai macam sistem cerdas (seperti asisten virtual, pengenal wajah, atau fitur kecantikan dalam fotografi) secara lebih cepat, akurat, dan mudah.

Dengan NPU, kita pun dapat menggunakan sistem cerdas tanpa bergantung layanan cloud yang mana membutuhkan koneksi internet karena proses pengolahan datanya dapat dilakukan secara langsung di dalam perangkat.

Penamaan NPU sendiri cukup beragam di industri handphone. Kita kadang kala akan menemukannya sebagai Tensor Processing Unit (TPU), Neural Network Processor (NNP), hingga Intelligence Processing Unit (IPU)

3. ARM

Lantas, bagaimana bisa sebuah hardware kecil bisa memiliki berbagai fungsi untuk menjalankan sebuah perangkat? Berterima kasihlah kepada ARM Holdings, perusahaan yang mendesain arsitektur prosesor ARM.

Sebagai informasi, sebuah prosesor untuk sebuah perangkat, lahir dari arsitektur yang dibuat. Arstitektur prosesor ini ada dua jenis. Ada tipe RISC (Reduced Instruction Set Computer) dan kedua ada tipe CISC (Complex Instruction Set Architecture).

Penjelasan sederhana dari perbedaan kedua arsitektur tersebut ada pada tipe intruksi dan penggunaannya. RISC adalah tipe arsitektur prosesor dengan instruksi yang sederhana tetapi mampu menawarkan performa oke dan hemat daya.

Sementara CISC merupakan tipe arsitektur prosesor dengan instruksi yang lebih rumit. Namun, CISC mampu menawarkan performa yang lebih kencang meskipun lebih boros daya. Karena itu CISC digunakan sebagai basis arsitektur x86 yang kemudian digunakan untuk komputasi rumit seperti halnya prosesor dari AMD dan Intel.

Sementara RISC merupakan intruksi set untuk tugas komputasi yang lebih spesifik. Arsitektur ARM ini sudah hadir pada tahun 80-an untuk komputasi ringan. Ketika industri mobile meroket, prosesor arsitektur ARM pun banyak digunakan. Bahkan, hampir semua perangkat mobile memakai arsitektur ARM.

4. jenis chipset yang dipakai di smartphone

1. Qualcomm Snapdragon

Snapdragon adalah serangkaian produk semikonduktor system on a chip (SoC) untuk perangkat seluler yang dirancang dan dipasarkan oleh Qualcomm Technologies Inc. CPU Snapdragon menggunakan arsitektur ARM. Satu unit SoC dapat berisi sejumlah inti CPU, sebuah GPU Adreno, sebuah modem nirkabel Snapdragon, sebuah DSP Hexagon, sebuah ISP Qualcomm Spectra, serta sejumlah perangkat lunak dan perangkat keras lain untuk mendukung GPS, kamera, video, audio, pengenalan gestur, dan akselerasi kecerdasan buatan di sebuah ponsel cerdas.

2. MediaTek

MediaTek termasuk salah satu produsen chipset yang cukup besar. Perusahaan asal Taiwan ini konsisten menghadirkan chipset dengan fitur tinggi tetapi dengan harga yang terjangkau. Pada awalnya, MediaTek dikenal sebagai produsen chipset yang kurang begitu baik. Banyak yang menganggap ponsel dengan chipset dari MediaTek seringkali cepat panas dan performanya kurang kencang.

MediaTek pun berbenah dan menghadirkan beberapa chipset yang bagus seperti tipe Helio G series untuk gaming dan Dimensity yang fokus pada performa dan dukungan jaringan 5G. Di kelas menengah dan kelas harga murah, banyak juga chipset Mediatek yang oke

3. Apple A (Fusion,Bionic)

Apple mengembangkan chipset mereka dengan nama yang mudah yakni seri A yang kemudian diikuti huruf seperti A7, A8, A9, dan seterusnya.

Sejak seri A10, Apple menambahkan nama tambahan di belakang seri chipset besutan mereka. Misalnya, A10 memiliki nama resmi Apple A10 Fusion. Selanjutnya ada A11 dengan nama A11 Bionic.

Nama Bionic dipertahankan saat Apple mengeluarkan chipset generasi penerusnya, sampai A15 Bionic. Apple A15 Bionic inilah yang jadi otak alias chipset yang ada di seri Apple iPhone 13 Series.

Serupa dengan sistem operasi dan produk mereka yang eksklusif, chipset yang dikembangkan oleh Apple ini juga hadir eksklusif untuk perangkat Apple, tidak hanya untuk smartphone tentunya. Contohnya adalah varian Apple A12 Bionic, yakni A12X Bionic yang dipakai jadi "otak" dari iPad Pro 11 inci dan iPad Pro 12,9 generasi ketiga.

4. Samsung Eyxnos

Samsung mengembangkan chipset sendiri dengan nama Exynos. Chipset ini tidak kalah secara performa jika dibandingkan dengan Snapdragon,

Chipset Exynos sendiri banyak dipakai di ponsel besutan Samsung. Namun tidak hanya Samsung, produsen lain seperti vivo memiliki smartphone dengan chipset Exynos. Meizu, produsen lain asal Tiongkok memiliki beberapa produk ponsel yang memakai chipset Exynos.

Exynos sendiri terdiri dari prosesor Cortex dan GPU Mali. Jarang sekali Samsung mengubah kedua bagian ini. Entah lisensi mana yang Samsung pakai tetapi Exynos hadir sebagai chipset yang bagus. Contohnya Exynos 2200 yang digunakan di perangkat Samsung Galaxy S21 series meskipun versi yang exynos tidak dirilis di Indonesia

5. HiSilicon Kirin (Huawei)

Lewat anak perusahaan bernama HiSilicon, Huawei mengembangkan chipset mereka sendiri. Chipset besutan Huawei bernama Kirin yang berasal dari arsitektur ARM.  Chipset Kirin ini khusus dibuat untuk ponsel besutan Huawei

Chipset Kirin awalnya kurang begitu diperhitungkan mengingat ponsel Huawei dengan Kirin jarang mendapat sorotan. Baru ketika Huawei merilis Huawei P20 Pro yang dibekali Kirin 970, Kirin pun dianggap sebagai chipset yang mumpuni. Huawei pun menghadirkan penerusnya, yakni Kirin 980 dan Kirin 990 5G, dan Kirin 9000 5G yang performanya lebih kencang.

Sayangnya, pengembangan chipset Kirin dan produksinya terkendala. Hal ini disebabkan dengan larangan penggunaan teknologi Amerika bagi Huawei karena dianggap punya alat untuk memata-matai. Pelarangan ini berimbas pada lini bisnis Huawei di perangkat mobile, tertutama Android.

6. Unisoc

Produsen chipset lainnya adalah Unisoc. Perusahaan yang bermarkas di Shanghai ini memiliki beberapa chipset dengan nama Unisoc. Chipset Unisoc ini banyak dipakai oleh ponsel murah. Contohnya adalah Advan G5 dan Advan G9 yang punya chipset Unisoc SC9863A dengan fabrikasi 28 nm. Produsen lokal lain yakni SPC juga menghadirkan ponsel dengan chipset dari Unisoc.

Belakangan, realme juga mulai memakai chipset Unisoc lewat produk realme C11 2021. Bisa jadi kedepannya bakal banyak brand yang memakai chipset Unisoc. Terlebih Unisoc mulai berbenah dengan menghadirkan chipset dengan fabrikasi yang lebih kecil. Contohnya adalah Unisoc Tiger T618 yang punya fabrikasi 12 nm dan digunakan di Advan GX

Chipset Unisoc sendiri dulu dikenal sebagai Spreadtrum. Spreadtrum ini adalah produsen chipset yang kemudian diakusisi oleh Tsinghua Unigroup. Tsinghua Unigroup kemudian mengakusisi perusahaan bernama RDA Microelectronics.

Sekadar info, RDA Microelectronics merupakan perusahaan semikonduktor yang merancang, mengembangkan, dan memasarkan produk semikonduktor frekuensi-sistem-nirkabel dan frekuensi radio untuk aplikasi seluler, konektivitas, dan siaran.

Tahun 2018, Spreadtrum dan RDA Microelectronics bergabung dan melakukan rebranding dengan nama Unisoc. Unisoc ini kemudian menghadirkan chipset 5G dengan fabrikasi 6nm yang dinamakan Unisoc T7520

sekian terima kasih

ANWAR
Zaalnet adalah Media digital yang membahas tentang ilmu pengetahuan digital yang bertujuan untuk membantu orang-orang agar dapat mamahami dan menggunakan teknologi dan peralatan masa kini dengan lebih baik lagi

Related Posts

Posting Komentar